Pertemuan Wali Santri Sidogiri Wilayah Sampang Digelar di Ponpes Miftahul Thullab
Sampang, 26 Oktober 2025 — Pertemuan wali santri wilayah Sampang yang diadakan setiap empat tahun sekali berlangsung khidmat di Pondok Pesantren Miftahul Thullab, Gedangan, Kedungdung, Sampang, pada hari ini. Acara tersebut dihadiri oleh para wali santri, alumni, serta simpatisan Pondok Pesantren Sidogiri.
Kegiatan diawali dengan sambutan panitia yang menjelaskan berbagai rencana kegiatan alumni santri Sidogiri, wali santri, dan simpatisan di wilayah Sampang. Beberapa program yang akan dijalankan di antaranya:
1. Ngaji Kitab Sidogiri setiap bulan pada hari Jumat minggu ketiga, dengan kajian kitab Ihya’ Ulumuddin dan Fathul Mu’in.
2. Kegiatan KSB (Konsolidasi, Silaturahmi, dan Bimbingan) yang dilaksanakan secara berkala—setiap pekan, setengah bulan, atau tiap bulan—oleh para alumni dan wali santri.
3. Subuhan Berjamaah yang digelar setahun sekali di 14 komisariat wilayah Sampang.
4. Halaqoh Fathul Qorib, yang rutin diadakan setiap Ahad malam Senin.
5. Halaqoh Qubro, yang dilaksanakan setiap tahun sekali dengan menghadirkan dua utusan dari setiap komisariat.
Selain penyampaian program kerja, panitia juga menjelaskan isi Buku Penjelasan Pengurus Pondok Pesantren Sidogiri, yang meliputi:
1. Sistem Pendidikan
2. Sarana dan Penunjang Pendidikan
3. Data Santri
4. Program Khusus dan Pengembangan
Kesimpulan dan Harapan
Dalam buku penjelasan tersebut disampaikan bahwa:
Kesimpulan:
1. Pondok Pesantren Sidogiri merupakan lembaga pendidikan yang berorientasi pada tafaqquh fi ad-din dan dakwah.
2. Prinsip pendidikan yang dianut adalah prinsip pendidikan salaf ala Ahlussunnah wal Jamaah.
3. Pendidikan di Pondok Pesantren Sidogiri menekankan pada proses thalabul ilmi, pembentukan akhlak, dan pembinaan ibadah.
4. Seluruh kegiatan di Pondok Pesantren Sidogiri diarahkan untuk mencetak santri menjadi ibadillah ash-shalihin — hamba Allah yang saleh.
Harapan:
1. Wali santri diharapkan memahami ketentuan dan kewajiban yang berlaku di pesantren.
2. Tidak mengizinkan putranya pulang kecuali untuk keperluan yang sangat mendesak.
3. Tidak terlalu sering menghubungi putranya agar tidak mengganggu konsentrasi belajar di pesantren.
4. Memberikan nafkah yang halal dan tepat waktu kepada putranya.
5. Menjaga ketaatan kepada Allah SWT, karena perilaku orang tua berpengaruh terhadap anaknya.
6. Menjaga suasana rumah tangga agar tetap selaras dengan nilai-nilai pesantren.
Ucapan dan Harapan Wali Santri
Dalam kesempatan tersebut, salah satu wali santri, Dhoqi Dofiri, M.E, yang juga wali dari santri Bima Syaputra, turut menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Dengan adanya acara ini, saya pribadi sangat berterima kasih dan merasa senang sekali. Melalui pertemuan ini, kami bisa bersilaturahmi, saling mengenal, dan merasa seakan ikut menjadi bagian dari santri Sidogiri, meskipun belum pernah nyantri langsung di sana. Yang paling membanggakan, dari program-program yang disampaikan, ilmu-ilmu yang kami dapat nantinya bersanad langsung kepada para kiai sepuh Sidogiri,” ungkapnya.
Pertemuan empat tahunan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan antara wali santri, alumni, dan pengurus pondok. Selain mempererat ukhuwah, kegiatan ini juga diharapkan mampu memperkokoh semangat kebersamaan dalam menjaga nilai-nilai pendidikan, keilmuan, dan dakwah ala Pondok Pesantren Sidogiri.












Comments are closed.